Cara Budidaya Udang – Usaha pembudidayaan udang khususnya jenis udang windu di Indonesia sudah dimulai sejak awal tahun 1980.
Dimana puncak prestasi produksinya tercapai pada kurun tahun 1985 s/d 1995. Maka pada kurun waktu tersebut tidak heran jika udang windu menjadi primadona penghasil devisa terbesar di sektor perikanan.
Sayangnya setelah tahun 1995 produksi udang windu mulai banyak terjadi penurunan.
Dimana puncak prestasi produksinya tercapai pada kurun tahun 1985 s/d 1995. Maka pada kurun waktu tersebut tidak heran jika udang windu menjadi primadona penghasil devisa terbesar di sektor perikanan.
Sayangnya setelah tahun 1995 produksi udang windu mulai banyak terjadi penurunan.
Ditilik penyebabnya diantaranya akibat terjadinya penurunan mutu lingkungan dan serangan penyakit. Maka kondisi ini telah banyak pihak yang ikut merasa terpanggil untuk mencarikan berbagai solusinya.
Atas dasar realita ini pula penulisan ini dibuat untuk setidaknya menambah wawasan baru sebagai alternative lain untuk jenis udang yang bisa menggairahkan kembali semangat produksi budidaya udang yang masa lalu.
Bagaimanapun udang merupakan salah satu produk paling terkenal dan termasuk salah satu produk primadona yang banyak diperdagangkan dari produk perikanan budidaya.
Usaha budidaya udang juga termasuk usaha yang paling cepat perkembangannya dibanding lainya terutama di sektor produksi pangan.
.
Sebetulnya banyak terdapat jenis udang yang ada alam ataupun yang telah dibudidayakan .namun yang sering kita dengar belakangan ini hanya berapa jenis terutama yang ramai di pasaran dalam negeri ataupun perdagangan dunia yakni antara lain:
Atas dasar realita ini pula penulisan ini dibuat untuk setidaknya menambah wawasan baru sebagai alternative lain untuk jenis udang yang bisa menggairahkan kembali semangat produksi budidaya udang yang masa lalu.
Bagaimanapun udang merupakan salah satu produk paling terkenal dan termasuk salah satu produk primadona yang banyak diperdagangkan dari produk perikanan budidaya.
Usaha budidaya udang juga termasuk usaha yang paling cepat perkembangannya dibanding lainya terutama di sektor produksi pangan.
.
Sebetulnya banyak terdapat jenis udang yang ada alam ataupun yang telah dibudidayakan .namun yang sering kita dengar belakangan ini hanya berapa jenis terutama yang ramai di pasaran dalam negeri ataupun perdagangan dunia yakni antara lain:
- Udang putih atau penaeus vannamei yang sekarang lebih dikenal litopenaeus vanname
- Udang windu atau dikenal penaeus monodon
- Udang Galah atau macrobrachium resenbergii de man
Ditilik dari asal usulnya jenis udang putih dan udang windu sebenarnya merupakan satwa laut namun berkat kemajuan teknologi akhirnya pembudidayaannya bisa dilakukan di air payau.
Sementara jenis udang galah adalah jenis udang air tawar, jenis udang ini lebih banyak kita dapatkan secara alami yakni di habitatnya di perairan sungai.
Pada tulisan kali ini saya lebih memilih untuk mengupas jenis udang galah karena ternyata budidaya udang galahpun juga memiliki keuntungan yang perlu dipertimbangkan apa lagi jenis udang ini memang aslinya dari perairan air tawar sehingga akan lebih mudah adaptasinya jika dibudidayakan.
Beberapa Keuntungan budidaya udang galah
Berbicara tentang budidaya udang galah, jenis udang air tawar yang satu ini memang dirasakan memiliki potensi yang cukup besar.
Secara teknis,budidaya udang galah bisa dilakukan di kolam selain itu bisa juga dilakukan di tambak darat. Sekarang berbagai kegiatan pembesaran udang galah sudah mulai berkembang dan meluas ke berbagai daerah, yang meliputi Merata diseluruh Jawa, dan Bali.
Pelaksanaan usaha budidaya untuk menunjang keberhasilan nya maka diperlukan teknologi yang memadai.
Ada beberapa tahapan untuk memulai langkah budidaya udang galah :
Penentuan lokasi
Sebelum melakukan usaha budidaya udang galah ini kita harus terlebih dahulu menentukan baik lokasi ataupun wadah medianya
yang akan dilakukan.
Hal lain yang perlu diperhatikan, tentang wadah media budidayanya harus memenuhi persyaratan antara lain harus merupakan kawasan yang bebas banjir dan pencemaran, jenis tanah liat berpasir, kolam dibuat pada ketinggian 0 s/d 700 meter diatas permukaan air laut.
Kondisi air harus tersedia sepanjang tahun dan yang utama adalah kawasan bebas polusi. Selain itu da hal yang sangat penting lainnya yakni sirkulasi air haruslah yang bagus juga bebas dari pencemaran, juga terbebas dari ancaman polusi.
Demikian juga ketersediaan air harus selalu stabil dengan debit air yang dianjurkan 0,5 s/d 1 liter per detik untuk luasan kolam 300 s/d 1.000 m2.
2. Bahan dan alat
Sama halnya dengan budidaya udang lainnya seperti budidaya di kolam pada umumnya,yakni membutuhkan peralatan seperti alat pengangkut benih, serok, ember, seser, alat timbangan, kemudian ayakan halus dari kain serta cangkul.
3. Pengelolaan air
Bagaimanapun masalah sirkulasi air yang baik sangat memegang peranan penting. Diupayakan air dikolam harus selalu mengalir .
4. Pencegahan hama dan penyakit udang galah
Sebagai hama yang menjadi musuh utama yang sering mengganggu di kolam pemeliharaan adalah binatang liar lain yang masuk ke kolam ,misalnya ikan gabus , lele .
Cara untuk mencegah masuknya hama pemangsa tersebut perlu usahakan dengan menbuat semacam saringan pada pintu pemasukan dan pengeluaran air kolam dengan ukuran 0,2 mm.
Penyakit lain yang sering menyerang ialah kasus udang berlumut yang disebabkan kedalaman air di kolam kurang memadai atau dengan sirkulasi yang kurang baik, cara mengatasinya bisa dipasang kincir angin.
5. Masa Panen Udang Galah
Masa panen udang galah dapat dipanen setelah 4 s/6 6 bulan. Umumnya udang galah dapat mulai dijual setelah mencapai ukuran 20 s/d 25 gram per ekor. Semakib bobot dan besarnya udang akan berbeda harga jualnya.
0 Response to "Budidaya Udang"
Post a Comment